Sekarang pertanyaannya, mengapa Abraham Lincoln memelihara jenggot, atau tepatnya brewok? Di awal kampanye saat menjadi presiden, inilah foto sesungguhnya Abraham Lincoln:
Sekarang pertanyaannya, mengapa Abraham Lincoln memelihara jenggot, atau tepatnya brewok? Di awal kampanye saat menjadi presiden, inilah foto sesungguhnya Abraham Lincoln:
Grace Bedell
Pada
suatu ketika, ia melihat foto brosur kampanye Abraham Lincoln dalam
pemilihan Presiden Amerika. Ia memperhatikan gambar Lincoln yang berdiri
di samping meja.
"Orang ini tinggi, tapi wajahnya... terlalu dalam!" gumam Grace.
Akhirnya Grace memberanikan diri menulis surat kepada Lincoln tentang opininya. Ia menjelaskan bahwa memelihara jenggot akan membuatnya terlihat lebih baik. Ia juga memastikan kalau penampilan Lincoln berubah, ia dan keempat kakak-adiknya pasti memberi suara untuknya.
"Orang ini tinggi, tapi wajahnya... terlalu dalam!" gumam Grace.
Akhirnya Grace memberanikan diri menulis surat kepada Lincoln tentang opininya. Ia menjelaskan bahwa memelihara jenggot akan membuatnya terlihat lebih baik. Ia juga memastikan kalau penampilan Lincoln berubah, ia dan keempat kakak-adiknya pasti memberi suara untuknya.
Isi surat Grace
Beberapa
bulan kemudian, akhirnya Abraham Lincoln terpilih menjadi Presiden
Amerika. Bisa ditebak bagaimana tampangnya saat itu? Ya, ia memelihara
jenggotnya mengikuti saran Grace.
Jenggot pada akhirnya menjadi karakter, atau citra yang membuat Abraham Lincoln lebih mudah dikenal, juga selalu diingat orang. Ini semua berkat Grace yang berani berpendapat.
Jenggot pada akhirnya menjadi karakter, atau citra yang membuat Abraham Lincoln lebih mudah dikenal, juga selalu diingat orang. Ini semua berkat Grace yang berani berpendapat.
Ya, kejujuran bisa menyakitkan.
Tapi bila penyampaiannya tepat sasaran dan penuh keberanian, justru
membawa ke arah yang lebih baik.