0 Artikel

"Sulawesi Utara.. Daerah Dengan Sejuta Keunikan"

Sulawesi Utara... Sebuah Provinsi dengan berbagai macam etnis dan kebudayaan daerah masing-masing.
Terletak di sebelah utara Indonesia, Provinsi Sulawesi Utara dibentuk tanggal 13 April 1964. Sebelumnya Sulawesi Utara tergabung dengan Sulawesi Tengah tergabung dalam satu provinsi, yaitu Provinsi Sulawesi Utara-Tengah yang terbentuk tahun 1960. sejak awal kemerdekaan sampai tahun 1960, Pulau Sulawesi merupakan satu provinsi, yaitu provinsi Sulawesi. Ketika itu, Sulawesi Utara merupakan daerah keresidenan dalam provinsi Sulawesi.

Sulawesi Utara... Banyak hal yang menarik dari kebudayaan & kebiasaan orang sulawesi utara. Kebudayaan tradisional masyarakat sulawesi utara sangat menarik. Setiap etnis/suku utama yaitu Minahasa, Sangihe, Talaud, serta bolaang mongondow memiliki gaya berbicara atau logat dan tradisi masing-masing. Selain itu, budaya dari masing-masing suku sangat unik. Misalnya tradisi cakalele dari suku Minahasa. Cakalele sendiri seperti yang diambil dari wikipedia adalah sebuah tarian keprajuritan tradisional Minahasa, yang diangkat dari kata; Wasal, yang berarti ayam jantan yang dipotong jenggernya agar supaya sang ayam menjadi lebih garang dalam bertarung.

Tarian ini diiringi oleh suara tambur dan / atau gong kecil. Alat musik pukul seperti Gong, Tambur atau Kolintang disebut “Pa ‘ Wasalen” dan para penarinya disebut Kawasalan, yang berarti menari dengan meniru gerakan dua ayam jantan yang sedang bertarung, hampir mirip dengan tarian Cakalele dari Maluku.
Kata Kawasalan ini kemudian berkembang menjadi "Kabasaran" yang merupakan gabungan dua kata “Kawasal ni Sarian” “Kawasal” berarti menemani dan mengikuti gerak tari, sedangkan “Sarian” adalah pemimpin perang yang memimpin tari keprajuritan tradisional Minahasa. Perkembangan bahasa melayu Manado kemudian mengubah huruf “W” menjadi “B” sehingga kata itu berubah menjadi Kabasaran, yang sebenarnya tidak memiliki keterkaitan apa-apa dengan kata “besar” dalam bahasa Indonesia, namun akhirnya menjadi tarian penjemput bagi para Pembesar-pembesar.
Pada zaman dahulu para penari Kabasaran, hanya menjadi penari pada upacara-upacara adat. Namun, dalam kehidupan sehari-harinya mereka adalah petani dan rakyat biasa. Apabila Minahasa berada dalam keadaan perang, maka para penari Kabasaran menjadi Waraney.
Kalau di Minahasa dikenal dengan tarian cakalele, lain juga dengan Suku Sangihe. Suku Sangihe, memiliki semboyan: SOMAHE KAI KEHAGE adalah semboyan yang mengandung arti Semakin besar tantangan yang kita hadapi, semakin gigih kita menghadapi tantangan sambil memohon kekuatan dari Tuhan, pasti akan beroleh hasil yang gilang gemilang.
Lain juga dengan suku Bolaang Mongondow. Suku Bolmong seperti yang di ambil dari wikipedia, adalah suku kerajaan yang berasal dari keturunan Gumalangit dan Tendeduata serta Tumotoibokol dan Tumotoibokat. Tempat tinggal mereka di gunung Komasaan (wilayah Bintauna). Makin lama turunan kedua keluarga itu semakin banyak, sehingga mereka mulai menyebar ke timur di Tudu in Lombagin, Buntalo, Pondoli', Ginolantungan. Ke pedalaman di tempat bernama Tudu in Passi, Tudu in Lolayan, Tudu in Sia', Tudu in Bumbungon, Mahag, Siniow dan lain-lain. Peristiwa perpindahan ini terjadi sekitar abad 8 dan 9. Pokok pencaharian adalah berburu, mengolah sagu hutan, atau mencari sejenis umbi hutan, menangkap ikan. Pada umumnya mereka belum mengenal cara bercocok tanam.
Sangat unik dan menarik jika kita melihat dari berbagai macam suku dan budaya suku-suku yang ada di sulawesi utara.

Sulawesi Utara... Dikenal dengan masyarakatnya yang sangat ramah, cinta damai dan memiliki rasa kekeluargaan yang sangat tinggi. Di Sulut mayoritas Agama Kristen, namun bukan berarti agama lain didiskriminasi. Kerukunan antar umat beragama sangat terjalin baik dan saling mengasihi, berpatokan kepada semboyan "Torang Samua Basudara" ! Semboyan itu merupakan cermin dari sikap masyarakat sulawesi utara yang sangat saling mengasihi tanpa adanya perbedaan Suku, Ras dan Agama. Itulah mengapa daerah lain sangat menginginkan kebudayaan seperti kita. Itulah mengapa Sulut sangat beda, unik dan menarik...

Sulut juga dikenal dengan seni yang mendunia.. Kolintang, musik bambu, maengket dan taritarian lainnya. Semua bentuk seni dari Sulut sudah banyak dikenal di Indonesia maupun luar negeri.
Dibidang pariwisata, Sulut mempunyai Bunaken yang merupakan taman laut nasional dan sudah banyak dikenal di internasional. Itu dibuktikan dengan adanya iven-iven internasional yang telah dilaksanakan di Manado dan menjadikan Bunaken sebagai pusat dari iven itu sendiri.
Masyarakat Sulut juga dikenal dengan "loba" (rakus) dalam soal makanan. Paniki (kelelawar), tikus, ular, dan semua hewan yang asalkan bisa dimasak, habis oleh orang sulut ! :D
Sifat orang sulut yang suka terang terangan dalam mengkritisi atau berbicara, membuat orang sulut mudah dipahami dan bergaul.

Sulawesi Utara... Budaya modern yang sekarang mulai merasuki setiap elemen manyarakat, sepertinya mulai mengancam kebudayaan asli sulawesi utara.

Dalam hal ini kita sebagai anak muda harus berperan aktif dalam menjaga serta melestarikan kebudayaan asli sulut yang mulai terancam oleh adanya kebudayaan modern yg mulai masuk.
Kita sebagai anak muda harusnya bahu-membahu dalam melestarikan kebudayaan sulut. Mari kita saling bergandengan tangan, bersama-sama berjuang demi terciptanya sulut yang "mendunia" tanpa menghapus kebudayaan asli masyarakat sulut.

Terakhir, dikutip dari slogan Sam Ratulangi "Sitou Timou Tumou Tou" Manusia Hidup Untuk Menghidupkan Orang Lain. Torang Samua Basudara ! Tuhan memberkati Sulawesi Utara..
 

Sitou Timou Tumou Tou Copyright © 2012 - |- Design by aspmokalu - |- Powered by Blogger